Saturday, April 20, 2013

Kumpulan Sajak Pendek tentang Luka, Cinta, dan Segalanya

,
Aku mendengar hening ketika angin mengantarkan pagi melarungkan bilah-bilah cahaya di hamparan kabut

Hembus udara mendesirkan bait-bait sunyi sebuah pagi, yang kemudian lesap ke dalam jenggala rindu matamu

Pagi menjadi demikian getas, ketika perlahan kita saling meletakkan catatan mimpi yang tak usai kita jelajahi

Remang senja di antara riap rumpun ilalang, betapa lama luka berdiam di bilik-bilik kesunyian

Senja ini, sepi turun dari puncak bukit kenangan membawa sekeping ingatan tentang masa lalu yang lama berdiam di pucuk pohon-pohon kerinduan

sepasang kepodang, berkicau riuh di dahan kemuning. Betapa, pagi adalah sebuah kitab kerinduan yang tak pernah usai kita terjemahkan

aku mencari sisa hujan semalam. mungkin di sela bulirnya masih bisa kutemukan sekeping kenangan yang dulu kutitipkan

Bulan menggantung di sela rimbun daun-daun bambu petung, begitu juga angan mengembara di luas semesta yang begitu suwung

jika senja serupa dermaga, betapa aku ingin berlabuh menyandarkan letih dari perjalanan yang sekian lama kutempuh

Lalu senja menyajakkan kesepian, tentang rindu yang hitam serupa burung-burung malam yang mematuk remah sinar rembulan

Lalu kita kayuh perahu kayu yang telah rapuh, menelusuri tepi senja pada sebuah telaga; melarungkan doa

Tentang sepotong senja; kau, aku, dan kenangan tentang setapak jalan berdebu di belantara akasia-sebuah perjalanan luka

Masih tersisa sepotong cahaya rembulan menempel di lembar daun jati, bertuliskan sebait puisi yang lahir dari rahim sepi
Pd begitu banyak aksara yg kau toreh dengan doa,semoga masih sempat kau tulis sebuah kata di langit subuh;perjalanan yg harus kita tempuh

Dan pagi menguak semesta dengan larik-larik cahaya. Mungkin juga doa-doa sahaya yang menjelma merupa embun di pucuk-pucuk cemara

Di musim-musim yang ranggas angin begitu deras menampar reranting getas. Begitu pun kenangan; menjelma di tiap deru nafas

Sebilah senja menyimpan ribuan kenangan. Mungkin saat ini, di sebuah sudut kota kau sedang melukis hujan. Hujan dan senja

Ada gemawan melintas di langit barat; di lengannya kenangan bergelayut mesra, melafazkan sajak-sajak luka

Lalu senja merayap di gigir senyap, membahasakan luka menjadi titik-titik lembab di atas daun-daun akasia

Lembut halimun suarakan kidung pagi, menjalar di liuk batang-batang padi. Sebuah elegi musim yg abadi

Aku menuliskanmu dalam puisi pagi, tentang riap angin membelai pucuk ilalang, menyongsong terang agar gelap menghilang

Kita sempat mendengar pagi mengetuk mimpi, namun kita memilih lelap agar dapat memaknai rindu yg begitu lekap

Kamu angin, aku sehelai daun kering. Bersama kita menjelajah setiap celah hutan untuk menemukan tempat persinggahan

Lalu kusajakkan cinta lewat desir angin utara, semoga dg baitbait yg sederhana kita mampu menjaga dia tetap menyala

Di selasar pagi kutemukan secarik puisi;semalam malaikat menuliskannya dengan tinta doa untuk kita

Dan doa mengaliri tempat-tempat di lembah penantian, menghanyutkan segala resah tentang ketidakpastian

Siapkan saja secangkir rindu saat aku singgah di berandamu; menghabiskan malam menepikan kenangan

Lamat-lamat angin mendesaukan suara di getas ranting malam; mungkin tangis yang tersimpan diam-diam di bilik kenangan

Yang akhirnya kita simpan hanya sebait kenangan kusam karena senyum kita telah lesap bersama hujan tengah malam

Senyum telah hilang dari bibir malam, kini hanya air mata sebagai penanda; sebuah hati terluka

Ada samar tergambar dalam senyum purnama, mungkin denyar yang kian hingar di mata malam yang penuh binar



sumber http://fiksi.kompasiana.com

kata kata cinta

,
Janganlah Engkau sekali-kali merasa gentar untuk mengunjungi cinta. Marilah kita berserah diri sepenuh hati kepada cinta, Kendati barang kali cinta menghadiahkan kesedihan, Keterasingan dan Kerinduan serta sekian banyak keanehan dan kejanggalan yang Menyertainya.
Kendati Otakku tidak pernah mampu memberikan alasan mengapa aku mencintainya, Namun yang jelas aku teramat mencintai kekasihku, Sungguh aku tak pernah mau perduli dengan keriuhan pikiranku. Aku telah sangat puas lantaran Aku MENCINTAINYA dalam HATI dan JIWAKU.

CINTA adalah Telag Kutsar yang dituang pengantin fajar pada Jiwa-jiwa yang perkas, membubung di hadapan Bintang-bintang malam, terbang sambil bersenandung di hadapan Matahari Siang.

Sungguh tiada keagungan yang luhur ketimbang CINTA yang sanggup meriasi kehampaan hati manusia dan mendekatkannya dengan hati manusia yang lain.

Seumpama saja para ilmuan telah mampu untuk menciptakansaripati dari sisi-sisi hatinyayang menyimpan rasa iba, penghargaan Harapan, Ketabahan, Penyesalan, Kekagetan dan Pengampunan hingga menjelma satu kesatuan Utuh, Maka niscaya mereka telah pula berhasil untuk menciptakan sebuah ATOM Yang Bernama CINTA.

Kata-kata Cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di HATI mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata CINTA yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengobati segala luka di hati orang yang mendengarnya. dan Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata : Aku Turut Bahagia Untukmu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

sajak chairil anwar

,

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO


Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

(1948)
 

Kumpulan Sajak Indonesia Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates